Selasa, 03 Maret 2009

Pendefinisian Hadist Rasulullah SAWW


Hadist Hadist Nabi Muhammad SAWW

...Suatu hari datanglah seorang laki laki kepada Amirul Mukminin Suci Ali Bin Abi Thalib AS, ia bertanya kepada Putra Ka'bah mengenai Hadist Hadist bid'ah (yang dibuat buat) dan perbedaan perbedaan dalam periwayatnya

Inilah Jawaban Imam Al Murtadho AS :

"Sesungguhnya Hadist Hadist yang beredar ada yang Hak dan ada yang Bathil. Yang Benar dan yang bohong. Yang Nasikh dan Yang Mansukh. Yang berlaku umum dan yang berlaku Khusus. Yang Muhkam dan Yang Mustabiyah ada yang benar benar (di hafal) dari Rasulullah (saww) dan ada pula yang 'hasil angan angan' orang

Sesungguhnya telah ada orang orang yang memalsukan hadist Beliau (saww) dimasa Beliau (saww) masih hidup, hingga dalam sebuah kuthbah Rasulullah SAWW bersabda : "Barangsiapa membuat kebohongan atas nama (mengenai) Aku, hendaklah ia bersiap siap mendiami tempatnya di Neraka...!"

Selanjutnya Imam Al Murthadho AS melanjutkan..

Adapun orang orang yang menyampaikan Hadist Rasulullah SAWW tercakup dalam 4 golongan, tidak ada kelimanya :

  • Seorang Munafiq yang menampakkan keimanan dan berpura pura dalam keislaman. Tidak pernah takut atau merasa ngeri sengaja berbohong tentang Rasulullah (saww). Maka sekiranya khalayak tahu ia seorang munafik pendusta niscaya tidak ada yang mau mempercayai ucapannya. Namun kemudian sebagian lain akan berkata :"Ia adalah 'sahabat' Rasulullah, telah bertemu dengan Beliau, mendengar dari beliau dan belajar dari Beliau.." dan merekapun mempercayainya, berpegang teguh pada ucapan yang disampaikannya. Padahal ALLAH Azza Wa Jalla telah memberitahu tantang orang Munafiq ini dan menjelaskannya kepadamu dengan sejelas jelasnya. Kemudian setelah Rasulullah (saww) Wafat mereka (munafiqin) tersebut mendekat kepada pemimpin pemimpinnya yang sesat yang mengajak (umat) kepada ke Neraka dengan (bermodalkan) kebohongan kebohongan mereka yang amat Keji. Orang orang ini (Pemimpin sesat) pun melimpahkan kepadanya Jabatan Jabatan penting serta menjadikan mereka penguasa penguasa atas orang banyak dan akhirnya secara bersama sama mereka melakukan korupsi dan manipulasi.. Dan memang manusia selalu dekat dengan para Raja dan Kemewahan dunia kecuali sedikit, yaitu mereka yang memperoleh penjagaan ALLAH SWT.
Maka orang Munafik seperti itulah, satu dari empat orang yang merawikan Hadist Nabi SAWW

  • Seorang yang mendengar sesuatu dari Rasulullah saww tetapi dia tidak menghafal dengan semestinya, lalu ia ragu dan keliaru, kendatipun ia tidak sengaja berbuat bohong. Dan ia berpegang teguh padanya, merawikannya dan menerapkannya seraya berkata "aku telah mendengarnya dari Rasulullah saww". Maka sekiranya kaum muslim tahu bahwa ia telah tersalah dalam hal itu, niscaya mereka tidak akan menerima dan membenarkannya bahkan sekiranya ia sendiri menyadari kekeliruannya pasti ia akan menolaknya pula.

  • Seorang yang mendengar ucapan Rasulullah saww ketika ia memerintahkan sesuatu tetapi disaat lain beliau telah membatalkan perintah itu dan bahkan melarangnya sedangkan orang itu tidak mengetahuinya. Atau adakalanya Beliau melarang sesuatu kemudian disaat lain Beliau memerintahkan mengerjakannya sedangkan orang itu tidak mengetahuinya. Dengan demikian ia hafal yang mansukh dan tidak hafal yang nasikh. Maka sekiranya ia mengetahui bahwa hal itu sudah di mansukh kan pastipun ia akan menolaknya. Dan sekiranya kaum muslimin ketika mendengar dari orang tersebut mengetahui bahwa hal itu sudah di mansukh kan niscaya mereka pun akan menolaknya

  • Seorang jujur yang tidak berbuat dusta dan tidak memalsukan sesuatu dari ALLAH maupun RasulNYA. Ia sangat membenci kebohongan karena ia takut pada ALLAH dan sangat menghormati Rasulullah SAWW. Ia tidak keliru dan tidak pula tersalah. Bahkan ia benar benar hafal semua yang ia dengar menurut semestinya. Lalu ia menyampaikannya tepat seperti ia telah mendengarnya. Tiada ia menambah sesuatu padanya dan tidak pula ia menguranginya. Ia juga hafal yang nasikh dan mengamalkannya. dan Hafal yang mansukh lalu menghindarinya. Ia pun mengetahui hadist yang berlaku secara umum atau khusus. Maka ia meletakkan segala sesuatu ditempatnya yang benar. Dan iapun pandai membedakan anatara yang Muhkam dan yang Mutasyabih.Memang adakalanya ucapan ucapan Rasulullah saww itu memiliki arti dua segi Yaitu ucapan yang bersifat khusus dan ucapan yang bersifat umum. Maka sebagian orang mendengarnya sedang ia tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Rasulullah saww. Lalu si pendengar membawanya dan menyiarkannya tanpa benar benar memahami apa arti nya, apa yang dimaksud dan mengapa ia diucapkan.

Dan tidak semua sahabat Rasulullah saww mampu atau mudah bertanya dan minta penjelasan dari Beliau. Sampai sampai mereka sering kali merasa senang bila seorang badwi (arab dusun) atau pendatang baru bertanya kepada Beliau saww karena dengan begitu mereka pun dapat mendengar penjelasan Rasulullah saww.

Adapun aku, tiada suatu persoalan melintas, melainkan pasti kutanyakan pada beliau lalu aku menghafalnya baik baik.

Demikianlah segi segi penyebab timbulnya perbedaan perbedaan pendapat para sahabat ataupun cacat cacat dalam riwayat mereka

[Mutiara Nahj Balaghah - Syarah Muhammad Abduh]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar