Rabu, 11 Maret 2009

Bulan Kelahiran Nabi saw dan amalannya

Kini kita telah memasuki bulan yang mulia, bulan Rabi’ul Awal, bulan
kelahiran Rasulullah saw.

Menurut riwayat yang umum dikenal oleh kaum muslimin Rasulullah saw
dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Riwayat ini
diriwayatkan oleh Al-Kulayni dan Ibnu Mas’ud. Pada tanggal ini sangat
dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rakaat. Rakaat pertama membaca
surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun (3 kali). Rakaat kedua, surat Al-
Fatihah dan surat Al-Ikhlash (3 kali). (Mafâtihul Jinân: 295)

Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Rasulullah saw dilahirkan
pada tanggal 17 Rabiul Awal. Riwayat ini masyhur dikalangan ulama
Imamiyah, para pengikut Ahlul bait Nabi saw. Dalam riwayatkan ini
disebutkan bahwa Rasulullah saw lahir di Mekkah, saat terbit Fajar
hari Jum’at 17 Rabi’ul Awal tahun Gajah. Amalan yang sangat dianjurkan
pada tanggal ini adalah:
Pertama: Mandi sunnah.
Kedua: Berpuasa
Dalam suatu hadis disebutkan: Sesungguhnya orang yang berpuasa pada
hari ini nilainya seperti berpuasa satu tahun.
Ketiga: Berziarah atau membaca kepada Rasulullah saw dari kejauhan.
Dari kejauhan artinya dari selain kota Madinah Al-Munawwarah.
Keempat: Berziarah atau membaca doa ziarah kepada Imam Ali bin Abi
Thalib (sa) sebagaimana doa yang dibaca oleh Imam Ja’far Ash-Shadiq
(sa).
Kelima: Melakukan shalat sunnah dua rakaat pada pertengahan siang.
Setiap rakaatnya membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Qadar (10 kali)
dan surat Al-Qadar (10 kali).
Keenam: Setiap muslim hendaknya mengagungkan hari ini, bersedekah,
memberikan kebaikan dan membahagiakan kaum mukminin.
(Mafâtiful Jinân: 296)

Dalam kitab Mafâtihul Jinân: 319 disebutkan bahwa dalam kitabnya Zâdul
Ma’âd Allamah Al-Majlisi meriwayat bahwa pada tanggal 17 Rabi’ul Awal
sangat dianjurkan berziarah atau membaca doa ziarah kepada Nabi saw
dari kejauhan (ziarah minal bu’di). Sebelum ziarah atau membaca doa
ziarah dari kejauhan dianjurkan mandi sunnah, dan menghadirkan diri
seolah-seolah berada di dekat kuburan Nabi saw, lalu membaca doa
ziarah kepada Rasulullah saw yakni doa ziarah dari kejauhan, dari
selain kota Madinah Al-Makarramah. Berikut ini petikan sebagian doa
Ziarah kepada Nabi saw dari kejauhan :

Salam atasmu, ya Rasulallah
Salam atasmu, duhai nabi Allah
Salam atasmu, duhai pilihan Allah
Salam atasmu, duhai rahmat Allah
Salam atasmu, duhai pilihan Allah
Salam atasmu, duhai kekasih Allah
Salam atasmu, ya Najiballah
Salam atasmu, wahai penutup para nabi
Salam atasmu, wahai penghulu para rasul

Ya Allah, anugerahkan kepadaku dari sisi-Mu maghfirah, rahmat dan
rizki yang luas, yang baik dan bermanfaat sebagaimana yang telah Kau
anugerahkan kepada orang yang datang kepada Nabi-Mu Muhammad saw
ketika beliau hidup, lalu ia mengakui dosa-dosanya dan Rasul-Mu
(semoga shalawat tercurahkan kepadanya dan Ahlul baitnya) memohonkan
ampunan baginya, lalu Engkau mengampuninya dengan rahmat-Mu wahai Yang
Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
sampaikan salam dan hormatku kepada ruh Nabi-Mu Muhammad dan
keluarganya saat ini dan setiap saat. Ya Rasulallah, semoga salam,
rahmat dan keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadamu. Dan
semoga Allah tidak menjadikan salam ini sebagai salamku yang terakhir
padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar