Mata bersinar seterang cahaya matahari, kenyataan kata-kata yang keluar dari bibirnya lebih jelas dari sinar matahari, hatinya lebih segar dari bunga kebun Yatsrib dan Thaif, kebiasaan dan moralnya lebih baik dari pada cahaya bulan malam Hijaz, pikirannya lebih cepat dari angin yang kencang, lidahnya yang mempesona, hatinya yang penuh dengan cahay, putusan yang kokoh bagaikan pedang tajam dan kata-katanyayang menyenangkan keluar dari mulut. Dialah Muhammad putra Abdullah, Nabi yang berasal dari tanah Arab, Nabi penghancur berhala, berhala yang memisahkan seorang saudara dengan saudaranya yang lain, dia tidak hanya meluluhlantakkan berhala kayu dan batu tapi dia juga menghancurleburkan berhala kekayaan, kebiasaan buruk dan penyembahan pada roh nenek moyang.
Satu-satunya perkara yang pengecut Quraish inginkan adalah uang, ia harus ditransfer dari tangan pengembara Arab kekantong mereka. Sesuatu yang mereka anggap sangat berharga dalam kehidupannya adalah keuntungan atau laba, dalam mengusahakan mereka harus mengadakan perjalanan di padang pasir dengan mengendarai unta, mereka siap menghadapi kesulitan seberat apapun, setelah itu pulang ke kampung halamannya Mekkah, yang merupakan kota berhala, di mana uang adalah benda yang selalu mereka idam-idamkan.
Tiba-tiba mereka mendengar suara yang menggetarkan urat syaraf mereka, impian mereka hancur berantakan. Dunia memalingkan wajhnya sambil berkata : “Harga manusia tidak semurah yang kamu kira, keadaan pengembara Arab tidak seperti apa yang kamu pikirkan, inilah suara Muhammad”.
Orang-orang Arab pada zaman itu adalah orang yang sangat bangga dan egois, mereka menganggap orang-orang ajam (selain Arab) adalah orang yang rendah. Tidak hanya ini saja, mereka pun menilai bahwa orang Ajam adalah bukan manusia. Muhammad tidak menyetujui keyakinan mereka ini. Menanngapi sikap orang Arab ini, beliau mengatakan :”Tidak ada orang Arab yang lebih unggul dari bukan Arab kecuali kesalehannya. Tidak peduli suka atau tidak, umat manusia adalah bersaudara.”
Orang-orang mustadh’afin (tertindas), tuna wisma dan tak berdaya wajahnya terbakar oleh angin panas, masyarakat mengasingkannya dan menyesengsarakan kehidupannya. Di mata masyarakat, mereka lebih rendah dari pada butiran pasir dan kehidupannya tidak membuat orang l;ain iri hati. Sebenarnyamerekalah sahabat Nabi yang sejati, sebagaimana sahabat Nabi Isa dan orang-orang besar dunia lainnya. Demi merekalah Nabi Muhammad saaw berusaha mencegah kediktatoran, melarang perbudakan, membebaskan budak sahabatnya dan mendirikan baitul mal sehingga seluruh rakyat bisa mengambil manfaat tanpa diskriminasi. Beliau mengarahkan masyarakt untuk berusaha mencapai kesejahteraan umum. Dia menuntut orang Quraish yang merupakan kerabatnya untuk memperbaiki tindak-tanduknya, beramal saleh, serta mengerjakan sesuatu karena Allah yan telah memadukan ciptaan-Nya yan tersebar menjadi kesatuan yang lengkap.
Namun, kaum Quraish menghasut orang-orang jahiliah dan anak-anaknya sendiri untuk melempar dan mengejek beliau.
Kaum budak yang tertindas, tidak berumah dan tak mempunyai kemampuan apa-apa, di antaranya Bilal , muadzin Nabi, sangat gembira mendengar kata-kata Nabi, “Semua manusia diberi rizqi oleh Allah dan Allah sangat mencintai umat yang suka menolong makhluq-nya”. Ini adalah da’wah Muhammad.
Orang-orang yang memusuhi, melempari dan mengejeknya mendengar suara yang menggetarkan : “Bila kamu (Muhammad) berbuat kejam dan berhati keras niscaya mereka semua akan meninggalkanmu semenjak dulu. Ampunilah mereka, bermohonlah kepada Allah untuk menghapus dosa mereka dan bermusyawarahlah bersama mereka dalam masalah tertentu. Tetapi ketika kamu sudah mencapai suatu keputusan berimanlah kepada Allah. Allah mencintai orang-orang yang beriman. Inilah suara Muhammad. “
Kata-kata suci berikut ini terpatri dalam pikiran orang-orang yang berusaha berjalan menuju Allah demi kehidupan yang lebih baik, mereka siap sedia mendukung (Muhammad) dalam usaha menghancurkan penyembahan berhala dan perbuatan jahat, mereka takut kalau-kalau hak dan perbuatan baiknya tersia-sia di medan pertempuran.
Ingatlah! Jangan berkhianat, jangan menyia-nyikan amanat, jangan membunuh anak-anakmu baik laki-laki ataupun perempuan, jangan membunuh orang tua renta, jangan membunuh rahib di biara, jangan membakar pohon kurma, jangan menebang pohon dan meruntuhkan bangunan. Ini adalah seruan Muhammad.
Orang-orang Arab mendengar seruan yang menyejukkan ini dan menyebarkannya ke empat penjuru dunia. Mereka mencelup pejabat dan raja perkasa dengan permohonan ini, menjadikan persahabatan sesama umat manusia dan menguntaikannya dalan satu keyakinan, serta menciptakan hubungan antara manusia dan Tuhannya.
Naungan Muhammad tersebar sedemikian rupa sehingga seluruh isi dunia menjemput kedatangannya, negeri-negeri dari timur sampai barat mulai menghasilkan buah kebaikan, pengetahuan, kedamaian, dan persahabatan. Nabi Islam membentangkan tangan dan menebarkan benih-benih persahabatan dan persaudaraaan ke seluruh dunia. Olah karena itu, pengikut Muhammad ada di mana-mana. Satu di antara mereka mungkin ada dari Paksitan dan ada yang lainnya dari Spanyol, tapi walaupun demikian mereka menduduki derajat yang sama. Nabi tetap menghormati dan menghargai orang-orang Timur yang sampai saat ini masih memegang teguh mahkota kerajaan.
Panggilan Muhammad adalah panggilan persaudaraan. Ia menghentikan tangan para penguasa yang berusaha merenggut harta warganya dan menyamakan hak azasi manusia. Dalam agama yang dia anut, tidak ada diskriminasi antara orang kecil, pejabat, warga negara, orang Arab dan orang ajam karena mereka semua adalah hamba Allah, hanya Allah-lah yang memberi rizqi kepada mereka.
Suara mulia ini mampu memerdekakan perempuan dari penindasan laki-laki, membebaskan para pekerja dari ketidakadilan pemilik modal (kapitalis) dan melepaskan budak dari ketaatan yang berlebihan kepada tuannya. Islam menentang Plato dan para filosof lainnya yang mencabut hak sosial para pekerja hanya karena pekerjaannya yang hina, mereka membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas, sebaliknya Nabi Islam mendorong manusia berpartisipasi dalam urusan pemerintah, beliau mengharamkan riba dan eksploitasi manusia oleh yang lainnya.
Makhluk yang murah hati ini adalah pribadi agung yang menaburkan berkah pada umat manusia, yang melenyapkan kesesatan, karenanyalah nilai kehidupan menjadi dan mulia, kebebasan menjadi perkara yang besar, serta realitas atau kenyataan menjadi terangkat, dialah Muhammad saaw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar